Semestanewsid,
Pimpinan Wilayah Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PW PMMBN) Gorontalo menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama dan Bela Negara dengan tema “Menjadi Mahasiswa Moderat dan Nasionalis di Era Keberagaman”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Selasa (30/12/2025).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen PW PMMBN Gorontalo dalam mendukung program penguatan moderasi beragama dan bela negara di lingkungan perguruan tinggi. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya sikap moderat, toleran, dan berwawasan kebangsaan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
Hadir sebagai narasumber, Dr. Dikson Yasin, M.H., Kepala Bidang Agama dan Sosial Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Gorontalo. Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan strategi penting dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi, khususnya di kalangan generasi muda dan mahasiswa.
Selain itu, sosialisasi ini juga menghadirkan Dr. H. Rizan Adam, M.HI., Ketua Tim Kepenghuluan dan Bina Keluarga Sakinah pada Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama. Ia menyampaikan bahwa penguatan moderasi beragama harus dimulai dari pemahaman keagamaan yang seimbang, inklusif, serta berorientasi pada kemaslahatan umat dan keharmonisan sosial.
Menurut Dr. Rizan Adam, mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dan edukasi di tengah masyarakat. Oleh karena itu, nilai-nilai moderasi beragama perlu ditanamkan secara sistematis di lingkungan kampus agar mampu melahirkan generasi yang berkarakter religius, toleran, dan bertanggung jawab dalam menjaga persatuan bangsa.
Kegiatan ini turut dihadiri dan dibuka oleh Dr. H. Shabara K. Ngou, M.Pd., selaku Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo sekaligus Pembina PMMBN Gorontalo. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa bela negara tidak hanya dimaknai dalam konteks pertahanan fisik, tetapi juga diwujudkan melalui kontribusi intelektual, etika sosial, serta keteladanan moral mahasiswa.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam merawat kebhinekaan, memperkuat dialog lintas perbedaan, serta menolak segala bentuk paham ekstrem yang dapat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Melalui kegiatan sosialisasi ini, PW PMMBN Gorontalo berharap nilai-nilai moderasi beragama dan bela negara dapat terinternalisasi secara berkelanjutan dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud sinergi antara organisasi mahasiswa, institusi keagamaan, dan perguruan tinggi dalam memperkuat harmoni, persatuan, dan ketahanan bangsa.
