Notification

×

Iklan

Iklan

“Pameran Seni Rupa ‘Ditimoli #2’ di Gallery Riden Baruadi: Ruang Kreativitas Seniman Gorontalo Menghidupkan Nilai dan Budaya”

25/10/25 | 10:32 WIB Last Updated 2025-10-25T03:32:52Z




 Semestanewsid-, 24 Oktober 2025 — Pameran seni rupa bertajuk Ditimoli #2 (Sang Pemula) resmi dibuka di Gallery Riden Baruadi, menandai kelanjutan semangat seniman Gorontalo dalam menghidupkan denyut seni dan kebudayaan di daerah. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian agenda rutin komunitas seniman Gorontalo yang terus mendorong kemajuan daerah dan membangkitkan semangat generasi muda melalui ekspresi artistik dan nilai-nilai kebudayaan.

Acara pembukaan pada Jumat malam (24/10/2025) berlangsung khidmat dan penuh apresiasi. Dr. Salahudin Pakaya, yang hadir membuka kegiatan tersebut, mengungkapkan kekagumannya atas konsistensi para seniman Gorontalo yang tetap berkarya tanpa bergantung pada dukungan penuh dari pemerintah.

“Kejutan tersendiri bagi saya saat komunitas seniman Gorontalo tetap selalu memelihara kreativitas tanpa bergantung pada government support di tengah gempuran era modern ini,” ujar Salahudin dalam sambutannya.



Dalam kesempatan itu, Salahudin juga menuturkan bahwa beberapa karya yang dipamerkan memiliki kedalaman pesan dan nilai yang kuat. Ia menyebutkan, sejumlah lukisan mengandung pesan tentang pelestarian lingkungan dan kesederhanaan hidup nilai-nilai keindonesiaan yang kini mulai tergeser oleh budaya kemewahan dan konsumerisme.

“Saya terinspirasi oleh karya-karya yang membawa pesan moral dan reflektif. Ada keindahan yang tidak hanya visual, tetapi juga spiritual,” ungkapnya 

Sementara itu, Awaludin, mewakili para perupa Gorontalo dalam sambutannya, mengingatkan pentingnya semangat kemandirian dalam berkesenian. Ia menyampaikan bahwa pameran Ditimoli pertama kali digelar pada 29 September 2022, menampilkan 24 karya dari perupa muda Gorontalo. Kini, Ditimoli #2 menampilkan 27 karya yang telah melalui proses seleksi berdasarkan ukuran, teknik, dan nilai estetika.

“Seni itu kegembiraan, seni itu kebahagiaan. Karena itu, semangat para perupa tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah. Kita harus terus bergerak mengekspresikan nilai seni dan budaya secara mandiri,” ujarnya penuh semangat.

Pameran ini juga menjadi bukti nyata peran aktif komunitas Hartdisk dan Tupalo, dua wadah yang konsisten memperkuat jaringan seniman Gorontalo. Keduanya berkomitmen menciptakan ruang apresiasi bagi masyarakat, menumbuhkan kesadaran budaya lokal, serta menginspirasi generasi muda untuk ikut terlibat dalam dunia seni.

Sebagai penutup acara, Moh. Djufry Hard, Direktur Gallery Riden Baruadi, menegaskan bahwa galeri ini akan terus menjadi ruang terbuka bagi para seniman dan masyarakat untuk berkarya dan berdiskusi.

“Gallery Riden Baruadi kami maknai sebagai tempat literasi dan ekspresi. Di sini kita bisa berdiskusi, berkesenian, dan menggelar pagelaran budaya, sebagaimana amanat dari almarhum Riden Baruadi,” ujarnya.

Pameran Ditimoli #2 tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga momentum refleksi bagi masyarakat Gorontalo untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai lokal yang sarat makna. Melalui goresan warna dan bentuk, para seniman membangun jembatan antara tradisi dan modernitas, menjadikan seni sebagai bahasa universal untuk menyapa jiwa.

×
Berita Terbaru Update