Semestanews.id-Desa pangadaa yang terletak di kecamatan dungaliyo,kabupaten gorontalo, di kenal sebagai salah satu wilayah dengan potensi pertanian yang kaya, khususnya pada komoditas kelapa. Tercatat,kelapa yamg tumbuh subur dan menjadi sumber utama dari sebagian besar masyarakatnya.
Sayangnya,selama ini hasil kelapa dari desa pangadaa lebih banyak di jual dalam bentuk mentah atau stengah jadi, sehingga nilai ekonominya belum oktimal. Melihat kenyatan tersebut, mahasiswa kerja desa (KKD) angkatan 27 yang sedang melaksanakan pengambdian di desa ini terinspirasi untuk menciptakan inovasi sebagai bentuk kontribusi nyata mereka terhadap pembangunan desa
Salah satu inovasi yang kami hadirkan adalah produk olahan yang di beri nama”cocopa”,saingkatan dari coconut chocolate pangadaa. Produk ini merupakan cemilan berbasis kelapa yang di padukan dengan cokelat, menciptakan rasa khas yang manis dan gurih, serta memiliki potensi besar untuk menjadi produk keungulan desa.
“kami melihat kelapa di desa pangadaa yang sangat melimpah, tapi belum di olah secara maksimal. Maka dari itu kami berfikir, bagai mana caranya agar potensi ini bisah di angakat menjadi sesuatu yang punya nilai jual tinggi, salah satunya lewat produk cemilan khas desa” ungkap salah satu mahasiswa KKD. yang bernama vuvut karim
Pembuatan cocopa tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga menggandeng masyarakat setempat terutama ibu-ibu rumah tangga dan juga karantaruna, dalam proses produksi, pembuatan, dan pengemasan.
Proses Pembuatan cocopa, di awali dengan pemilihan kelapa yang berkualitas, kemudian diparut berbentuk panjang, setelah itu, disediakan adonan yaitu tepung beras, tepung tapioca, dan telur. Untuk memperkaya rasa, mahasiswa juga menambahkan garam dan gula sebagai bahan penyedap. Setelah adonan tercampur rata,kelapa parut dimasukkan kedalam adonan kemudian, di goreng dengan menggunakan api kecil. Setalah matang lalu diamkan hingga dingin kemudian di campur dengan coklat batang yang telah di lelehkan bersama mentega sehingga menciptakan aroma has yang menggoda.
Untuk menambah daya tarik visual produk kemudian dikemas dengan desain sederhana yang mengusung indetitas lokal desa pangadaa.”Kami ingin produk ini tidak hanya enak dimakan,tapi juga menarik dan layak dijual sebagai oleh-oleh has desa pangadaa. Kami juga ajarkan cara membuatnya dari awal hingga penggemasan,agar warga desa pangadaa bisa melanjutkan usaha ini setelah kami kembali” Ujar salah satu mahasiswa KKD yang bernama Rahmatia Saridi
Selain memperkenal kan produk baru, kegiatan ini juga menjadi sarana pelatihan kewirahusaan bagi warga agar mereka memiliki keterampilan dalam mengolah hasil bumi sendiri. Selain rasanya yang lezat dan mudah dibuat,bahan-bahan cemilan cocopa juga mudah ditemukan dilingkungan sekitar.
Kepala desa pangadaa, Mamang H. Nusi S.Pd, menyapaikan apresiasi dan rasa bangganya ata s gagasan kreatif yang di tujukan oleh mahasiswa KKD. Menurutnya, insisiatif menjadi salah satu contohnya bagaimana kolaborasa anatara dunia pendidikan dan masyarakat desa dapat menghasilkan dampak positif.
“kami sangat senang dan mendung penuh. Ini bentuk kerja nyata yang bermanfaat langsung nagi warga kami, cocopa bisah menjadi oleh khas desa pangadaa dan membuka peluang usaha baru kedepannya,”ujar Mamang H.Nusi S.Pd
Mahasiswan KKD juga telah merancang strategi pemasaran produk cocopa agar lebih di kenal luas, termasuk melalui media social dan kerja sama dengan pelaku mkm lokal. produk ini juga dirancang dengan kemasan menarik.
Inovasi cocopa menjadi bukti bahwa dengan kreatifitas dan semangat kolaborasi, potensi desa selama ini terpendam bisah di olah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Kedepannya, mahasiswa KKD berharap produk ini bisah terus di kembangkan oleh masyarakat dan bahkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di desa pangadaa untuk lebih menggali kekayaan lokalnya(AT).