Notification

×

Iklan

Iklan

Wakil Rektor II UMGO Hadiri Rakornas Pemberdayaan Masyarakat di UNESA

22/08/25 | 15:28 WIB Last Updated 2025-08-22T08:29:27Z


 semestanewsid— Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO), Dr. Salahudin Pakaya, MH, menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat yang digelar di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (14/8/2025). Rakornas yang dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar, menjadi momentum penting dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra strategis pembangunan desa.

Dalam sambutannya, Menko PMK menekankan bahwa sinergi perguruan tinggi sangat krusial untuk mendukung program pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu agenda utama Rakornas adalah deklarasi komitmen perguruan tinggi untuk mendampingi lebih dari 20 ribu desa di seluruh Indonesia. UNESA sendiri menjadi sorotan nasional karena keberhasilan Sekolah Rakyat (SR) yang memberi jaminan beasiswa kuliah bagi seluruh lulusannya, sehingga akses pendidikan tinggi bagi masyarakat kurang mampu semakin terbuka.

Kehadiran UMGO melalui Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, yang juga diamanahi sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Gorontalo, mempertegas komitmen persyarikatan dalam mendukung agenda nasional tersebut. “Kami siap bersinergi dengan kampus-kampus lain untuk menghadirkan program pemberdayaan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di Gorontalo,” ujarnya. Pada tahun 2025, UMGO telah melakukan pendampingan intensif di 30 desa binaan melalui Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M).



Program desa binaan UMGO mencakup beragam bidang, mulai dari pengembangan produk lokal, pelatihan digital, inovasi energi terbarukan, hingga penguatan UMKM dan desa wisata. Beberapa contoh nyata antara lain pengembangan sentra garam industri di Desa Pangada, sekolah preneur di Desa Bajo, pelatihan nilai tambah produk agroindustri di Torosiaje, serta penerapan teknologi bioflok tenaga surya untuk budidaya ikan nila. Model pemberdayaan ini menekankan keberlanjutan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi dan sosial.

Selain agenda utama, Rakornas juga dirangkaikan dengan kompetisi Innovilleague yang melibatkan 1.894 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Sebanyak delapan tim terbaik berkesempatan mempresentasikan ide pemberdayaan mereka di hadapan forum. Ajang ini memperlihatkan peran generasi muda dalam merancang solusi kreatif berbasis ilmu pengetahuan untuk pembangunan desa.

Melalui keikutsertaan UMGO, forum ini menjadi ajang untuk memperkuat kontribusi kampus sebagai motor penggerak pembangunan masyarakat. Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, perguruan tinggi diharapkan tidak hanya melahirkan lulusan berdaya saing, tetapi juga menjadi pionir dalam mengatasi persoalan kemiskinan struktural di tingkat akar rumput.


×
Berita Terbaru Update